Seperti yang
sudah pernah dikatakan, bahwa setelah sebuah awal pasti ada akhirnya pula.
Begitu juga dengan pertemuan yang setelahnya akan ada perpisahan, sedih memang
ketika aku mengingat kembali awal perjuanganku memasuki jenjang sekolah
menengah kejuruan ini mulai dari masa orientasi siswa ketika mengenakan atribut
dengan nama “cefadroxil” yang merupakan salah satu obat antibiotika, hingga
perjuangan untuk lulus un dan uji kompetensi kejuruan.
Mungkin pada
awalnya semua anak memang malu-malu kucing ketika memasuki sekolah baru mereka,
ya seperti itulah kurang lebih gambaran masa kelas X, masih berusaha saling
mengenal dan belum bisa menjadi sebagaimana dirinya yang sebenarnya alias jaim.
Kelas XI boleh dibilang sudah mulai kenal banyak teman atau punya sahabat, dan
tingkat kesulitan pelajaran kejuruan pun menjadi “jilid II”. Latihan demi
latihan terus dijalani hingga akhirnya semua bisa naik ke kelas XII dan menghadapi
tantangan yang lainnya.
Kelas
XII,dimana mayoritas siswa sudah mulai beranjak dewasa dengan berusia 17 tahun.
Dilihat dari usianya mereka memang masih labil dan semangatnya masih
berapi-api, hingga tak jarang dikelas sering terjadi perselisihan antar anak, masing-masing
dari mereka sama-sama merasa benar dan mempertahankan egonya. Apalagi saat
presentasi,mungkin sulit bagi mereka untuk mengalah pada lawannya bila
berdebat. Setelah kelas dibagi 2 yaitu A dan B, ribut dikelas yang dulunya
dengan siswa 46 orang itu sudah mulai teratasi, dan aku ditempatkan di kelas B.
Anak-anak di kelas B memang cocok denganku, mereka ceria dan punya daya saing
yang tinggi, itulah yang membuat aku selalu merindukan mereka, canda tawa dan
guyonan mereka, juga ulah mereka yang tidak bisa diam ketika guru menjelaskan, terlebih
buat murid laki-laki, hingga akhirnya semua kena getahnya. Tapi justru
disitulah letak kebersamannya hahaha :D
Masa-masa
kelas XII jadi masa yang paling sulit dimana lebih banyak praktik kejuruan yang
sering menyita waktu tidur siang -_- beruntung ada teman-teman yang selalu
memberi semangat, meski kadang kami lelah menghadapi ujian ujian dan terus
ujian sampai sebagian ada yang hampir menyerah, syukur sampai sekarang mereka
masih mampu berjuang dan akhirnya bisa lulus bersama-sama. Tidak akan lagi bisa
ku dengar canda mereka dan keluhan mereka tiap hari sabtu karena belum
menyelesaikan jurnal untuk praktikum, tradisi contek-menyontek ketika setiap
hari diadakan ulangan, makan bekal bersama dan tuker-tukeran, main kartu, kegagalan
dan teriakan keberhasilan ketika di lab, sampai persoalan tentang cinta yang
tak ada habisnya. Pertemuan yang di awali dengan masa MOS untuk masuk ke kelas
X kemudian diakhiri dengan acara pengukuhan dan pengambilan sumpah serta
perpisahan kelas XII jadi moment yang tidak akan terlupakan ketika terakhir
kali bisa berkumpul bersama mereka :’ i’ll miss you all guys !!!
|
bersama ibu Indra dan bu Yuli |
|
foto bersama XII B Farmasi |
Lulus dari smk
bukan akhir dari segalanya, perjalanan masih panjang dan ini merupakan awal
untuk menempuh pendidikan ke jenjang berikutnya. Suatu saat kita akan bertemu
lagi,teman :’)